Backpackeran ke Belitung - Part 3


Nikmati kesegaran alami, udara yang bersih, pemandangan landscape yang tiada duanya hanya di Pulau Belitung. Bagaimana tidak? Pulau ini memiliki banyak tempat-tempat yang disempurnakan oleh alam menjadi tempat-tempat yang indah. Salah satunya adalah Danau Kaolin dan juga Batu yang terbentuk dari tabrakan antara meteor dan permukaan bumi dan harganya cukup mahal. 

Setelah sangat puas menjelahahi beberapa tempat di Pulau Belitung, saya dan (masih) dengan tiga orang teman saya melanjutkan mengunjungi tempat-tempat wisata sekitar kota Tanjung Pandan. Pagi hari, kami mencoba mengunjungi pantai yang paling dekat yaitu Pantai Tanjung Pendam. Masih dengan motor yang sama, masih berawal dari penginapan yang sama, kami berempat berangkat pagi sekali walaupun kali ini kami tidak mengejar munculnya Matahari pagi. Sebentar kami sempatkan untuk berhenti di Tugu Batu Satam. Kenapa Batu Satam? Ya, Batu Satam merupakan Jenis batu yang khas dari Pulau Belitung. Batu Satam merupakan bebatuan yang terbentuk akibat tertabraknya meteor dengan permukaan bumi yang memiliki banyak timah pada jutaan tahun silam (menurut sumber : gosumatra.com). Ya, Belitung merupakan Pulau di Indonesia yang memiliki kandungan timah yang besar. Batu Satam ini menurut masyarakat memiliki banyak manfaat untuk mencerahkan aura pada diri kita. Nah belum ke Belitung rasanya jika belum mengunjungi dan berfoto dengan Tugu Batu Satam ini.

Penampakan Tugu Batu Satam pada Malam Hari

Penampakan Tugu Batu Satam pada Pagi Hari

Tugu Batu Satam ini letaknya berada di Pusat kota Tanjung Pandan. Kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Tanjung Pendam. Pantai ini letaknya tidak jauh, hanya 10-15 menit untuk mencapai Pantai ini. Pantai Tanjung Pendam merupakan pantai yang sangat luas. Jika kita datang saat air laut surut yaitu saat pagi hari, maka kita akan bisa berjalan ke arah laut pantai ini dan bisa mencari kerang-kerang di sepanjang pantai. Dari Pantai ini juga kita dapat melihat Kapal lalu-lalang dari Pulau Belitung ke pulau-pulau kecil sekitar Belitung. 




Pantai ini berbeda dari pantai-pantai lainnya di Belitung. Kalau pantai-pantai lainnya identik dengan pasir putih dan bebatuan granit yang menawan, pantai ini memiliki pasir yang berwarna coklat muda. Dan di sekitar pantai ini, warga sering menggunakan lahan di sekitar Pantai ini untuk berolahraga pagi. Ketika itu kami datang hari Senin, dan pantai ini cukuo ramai dipadati warga yang sedang beolahraga atau sekedar sarapan sambil menikmati suasana di pinggir pantai ini. Sama halnya dengan kami yang sudah mulai kelaparan pagi itu, kami mencoba sarapan nasi uduk di pinggir pantai. Harga yang cukup terjangkau dan suasana yang unik karena kebanyakan penjual makanan di sana menggunakan mobil. 
Salah satunya yang menjadi tempat favorit nongkrong di pantai ini adalah Royal Belitung. Royal Belitung merupakan tempat ngopi yang disuguhi dengan tempat yang uni yaitu menggunakan mobile VW Combi. 


Setelah memberi makan cacing-cacing di dalam perut ini, kami langsung balik lagi ke arah penginapan karena kami akan mengunjungi Danau yang terkenal dengan sebutan Kawah Putihnya Belitung. Sekitar 10-15 menit saja dari penginapan yang kami sewa. Awalnya ketika sampai di tempat ini, berasa aneh karena sepi banget dan tempat kami berhenti itu ada turunan ke bawah yang cukup tinggi dengan kemiringan sekitar 70-80°. Kami pikir kami tidak bisa turun maka kami hanya berfoto-foto dari situ aja. 
Kami mencoba cari celah dan cari spot, akhirnya kami mengitari Danau ini. Kami menemukan tiga titim dimana kami bisa menikmati pemandangan danau ini. Yang pertama adalah tempat kami berhenti tadi, kalau dari jalanan  menuju ke sana maka itulah titik pertama yang kita melihat danau itu dari jalan. Yang kedua adalah dari jalan tadi kita belok ke kiri mengitari pinggiran danau mengikuti jalan aspal. Yang ketiga adalah spot sebrangnya titik pertama. Di titik yang ketiga ini, kita bisa turun ke bawah yaitu menyusuri jalan yang membelah danau menjadi dua bagian. Bagian pertama merupakan bagian yang terisi air penuh dan sangat luat dan bagian yang kedua di sebelah kanan merupakan bagian danau yang terabgi bagi menjadi banyak kolam-kolam kecil. 

Titik 1

Titik 2

Titik 3 - Kiri

Titik 3 - Kanan


Danau Kaolin merupakan danau yang terbentuk karena bekas pertambangan Kaolin. Kaolin merupakan bahan yang digunakan untuk kosmetik, pasta gigi, dll. Pertambangan ini sudah ditinggalkan sejak lama dan kemudian secara alami semakin dipenuhi air hujan. Air di danau ini aman dan bisa digunakan untuk berenang. Tapi sih saya sarankan gak usah ya berenang di sini, biarkan danau ini tetap indah begitu saja dan tetap bersih. 
Tidak terasa waktu semakin siang. Matahari sudah hampir tepat berada di atas kepala kami. Kami pun harus meninggalkan tempat yang indah ini mengingat pesawat kami akan terbang jam 1 siang ini. 
Kami kembali ke penginapan dan bersiap-siap menuju bandara dengan di antar oleh bapak pemilik penginapan. Biaya dari penginapan ke bandara 35rb/orang. 
Sampaai di Bandara ternyata delay 1 jam, akhirnya kami berkeliling di Bandara dan kami tergiur oleh kaoa-kaos dengan tulisan-tulisan menarik tentang Belitung. Harga kaos di Bandara sekitar 80-150rb tergantung bahan. 

Total-total selama tiga hari kami menghabiskan 1,8jt sudah termasuk pesawat, sudah termasuk makan enak, dan sudah termasuk oleh-oleh ! Murah kan??? Segera rencanakan perjalanan ke Belitung ! 
Ternyata rasanya masih belum cukup, kami masih ingin mencoba beberapa tempat lagi. Bahkan semua hal baik dari Belitung ini membuat kami ingin mengunjungi tempat ini lagi !! 

Pulau Belitung harus masuk dalam list kalian !. Pulau ini bukan hanya indah dan unik, tetapi kearifan warga lokal serta kebersihan di hampir semua tempat dan akses yang sangat mudah membuat pulau ini menjadi menarik dan sangat menawan. Wajib menjadi tujuan wisata. 
Oiya tolong yaa, kita jaga tata krama, tata tertib lalu lintas dan kebersihan jika datang ke tempat ini ;)

Baca juga :

Comments

Popular posts from this blog

Persiapan Pernikahan - Part 1

Fakta Menarik tentang Christiano Ronaldo Dos Santos Aveiro